Makan Daging Anjing, Potensi Bahaya yang Tak Boleh Diabaikan

Makan daging anjing adalah praktik yang sudah ada sejak lama di beberapa negara di Asia, termasuk Indonesia. Namun, praktik ini telah dilarang di Indonesia sejak tahun 2022. Larangan ini diberlakukan karena sejumlah alasan, termasuk bahaya kesehatan yang ditimbulkan oleh makan daging anjing.

Dalam artikel ini, saya akan melakukan review tentang bahaya daging anjing. Saya akan membahas berbagai penyakit yang dapat disebabkan oleh daging anjing, termasuk rabies, infeksi bakteri, dan penyakit lainnya.

Rabies adalah penyakit yang disebabkan oleh virus rabies yang menyerang sistem saraf pusat. Virus rabies dapat ditularkan dari hewan ke manusia melalui gigitan atau cakaran.

Anjing adalah salah satu hewan yang dapat membawa virus rabies. Jika seseorang digigit atau dicakar oleh anjing yang terinfeksi rabies, maka orang tersebut berisiko tertular penyakit ini.

Gejala rabies biasanya muncul dalam waktu 1-3 bulan setelah seseorang digigit atau dicakar oleh hewan yang terinfeksi. Gejala-gejala tersebut meliputi demam, sakit kepala, kelelahan, dan perubahan perilaku.

Makan Daging Anjing, Potensi Bahaya yang Tak Boleh Diabaikan

Jika rabies tidak ditangani, penyakit ini dapat menyebabkan kematian.

Infeksi Bakteri Makan Daging Anjing

Anjing dapat membawa berbagai jenis bakteri, termasuk bakteri yang dapat menyebabkan infeksi pada manusia.

Beberapa bakteri yang dapat ditemukan pada daging anjing antara lain:

  • Salmonella
  • E. coli
  • Listeria
  • Campylobacter

Infeksi bakteri yang disebabkan oleh makan daging anjing dapat menyebabkan berbagai gejala, termasuk:

  • Diare
  • Muntah
  • Demam
  • Nyeri perut

Infeksi bakteri yang parah dapat menyebabkan komplikasi yang serius, seperti sepsis.

Penyakit Lainnya

Selain rabies dan infeksi bakteri, makan daging anjing juga dapat meningkatkan risiko terkena penyakit-penyakit lain, seperti:

  • Trikinosis
  • Toxoplasmosis
  • Taenia solium

Baca Juga : Manfaat Buah Kepuh untuk Kesehatan, Begini Cara Mengonsumsinya

Trikinosis

Trikinosis adalah penyakit yang disebabkan oleh parasit Trichinella spiralis. Parasit ini dapat ditemukan pada daging hewan yang terinfeksi, termasuk daging anjing.

Trikinosis dapat menyebabkan berbagai gejala, termasuk:

  • Demam
  • Sakit kepala
  • Nyeri otot
  • Lelah

Toxoplasmosis

Toxoplasmosis adalah penyakit yang disebabkan oleh parasit Toxoplasma gondii. Parasit ini dapat ditemukan pada kotoran hewan, termasuk kotoran anjing.

Toxoplasmosis dapat menyebabkan berbagai gejala, termasuk:

  • Demam
  • Sakit kepala
  • Pembengkakan kelenjar getah bening
  • Kelelahan

Taenia solium

Taenia solium adalah penyakit yang disebabkan oleh parasit Taenia solium. Parasit ini dapat ditemukan pada daging hewan yang terinfeksi, termasuk daging anjing.

Taenia solium dapat menyebabkan berbagai gejala, termasuk:

  • Sakit perut
  • Diare
  • Mual
  • Muntah

Tips Menghindari Bahaya Makan Daging Anjing

Makan daging anjing adalah praktik yang berbahaya dan dapat menyebabkan berbagai penyakit, termasuk rabies, infeksi bakteri, dan penyakit lainnya. Oleh karena itu, penting untuk menghindari daging anjing.

Jika Anda pernah digigit atau dicakar oleh anjing, segera periksakan diri ke dokter. Dokter akan memberikan perawatan yang tepat untuk mencegah penyebaran rabies.

Berikut adalah beberapa tips untuk menghindari bahaya makan daging anjing:

  • Jangan makan daging anjing.
  • Hindari kontak dengan anjing liar.
  • Jika Anda memiliki anjing, pastikan anjing Anda sudah divaksinasi rabies.
  • Cuci tangan dengan sabun dan air mengalir setelah menyentuh anjing.

Dengan mengikuti tips-tips tersebut, Anda dapat membantu melindungi diri dari bahaya makan daging anjing.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *